Profil Desa

A. Sejarah Desa 
Awal terbentuknya Desa Teluk Singkama merupakan hasil dari pemekaran Desa Sangkima yang dahulunya juga merupakan pecahan dari Desa Sangatta yang berada di wilayah  Kabupaten Kutai Timur Provinsi Kalimantan Timur. Awalnya Desa Sangatta berada di wilayah kecamatan Bontang dengan Kabupaten Kutai. Kemudian pada tahun 1995 Kecamatan Bontang dimekarkan menjadi Kecamatan dan Kecamatan Sangatta, dan Desa Sangatta masih berada di wilayah Kabupaten Kutai.

Pada tahun 1997, Desa Sangatta dimekarkan menjadi beberapa desa, antara lain;
- Desa Sangatta Selatan  
- Desa Sangatta Utara
- Desa Singa Gembara
- Teluk Lingga dan,
- Desa Swarga Bara.
 Tahun 1999, Desa Sangatta Selatan dimekarkan menjadi;
- Desa Singa Geweh 
- Desa Sangkima 
Kemudian pada tahun 2004 terjadi pemekaran kembali pada Desa Sangkima yang menghasilkan dua Desa yaitu Desa Sangkima dan Desa Teluk Singkama, dalam rentan waktu dari tahun 2004 hingga 2006 Desa Teluk Singkama merupakan Desa persiapan hingga pada akhir tahun 2007 dilakukan pemilihan Kepala Desa untuk pertama kalinya.

Namun pada tahun 2012, terjadi perubahan redaksional pada nama Desa Teluk Singkama menjadi Desa Sangkima Lama yang didasarkan pada sejarah nama Sangkima yang merupakan salah satu kampung tertua di Sangatta Selatan Kabupaten Kutai Timur. Kemudian pada tahun 2015 nama Desa Sangkima Lama kembali menjadi Desa Teluk Singkama dikarenakan tidak adanya dasar hukum atau keputusan atas penggunaan nama Desa Sangkima Lama.

Desa Teluk Singkama merupakan salah satu Desa yang berada di Kabupaten Kutai Timur yang merupakan salah satu wilayah hasil pemekaran dari Kabupaten Kutai  yang dibentuk  berdasarkan UU No. 47 Tahun 1999, tentang  Pemekaran wilayah Provinsi dan Kabupaten. Diresmikan oleh  Menteri Dalam Negeri pada tangga 28 Oktober 1999. Kabupaten Kutai Kartanegara merupakan kelanjutan dari Kabupaten Kutai sebelum terjadi pemekaran wilayah pada tahun 1999. Wilayah Kabupaten Kutai,  Kota Balikpapan, Bontang, dan Samarinda sendiri sebelumnya merupakan wilayah kekuasaan Kesultanan Kutai Kartanegara Martadipura. 

Pada tahun 1999, wilayah Kabupaten Kutai dimekarkan menjadi 4 daerah otonom berdasarkan UU No. 47 Tahun 1999, yakni:
- Kabupaten Kutai dengan ibukota Tenggarong.
- Kabupaten Kutai Barat dengan ibukota Sendawar.
- Kabupaten Kutai Timur dengan ibukota Sangatta.
- Kota Bontang dengan ibukota Bontang.
Terdapat 4 Desa yang ditingkatkan menjadi kecamatan setelah pemekaran kecamatan pada tanggal 31 Oktober 2005, diantaranya :
- Kecamatan Sangatta Utara.
- Kecamatan Sangatta Selatan.
- Kecamatan Rantau Pulung dan,
- Kecamatan Teluk Pandan.
 Sedangkan Kecamatan Sangatta Selatan sendiri membawahi beberapa Desa, antara lain:
- Desa Sangatta Selatan.
- Kelurahan Singa Geweh.
- Desa Sangkima, dan
- Desa Teluk Singkama.

B. Gambaran Umum 
Desa Teluk Singkama adalah salah satu Desa yang berada di Kecamatan Sangatta Selatan,  Kabupaten Kutai Timur, Provinsi Kalimantan Timur. Desa ini terdiri dari 22 Rukun Tetangga (RT) dan 6 Kepala Dusun dengan pembahian yaitu:
- Dusun Singkama ; Terdiri dari 4 RT (Rukun Tetangga).
- Dusun Sangkima Raya ; Terdiri dari 3 RT (Rukun Tetangga).
- Dusun Tanah Datar ; Teridiri dari 3 RT (Rukun Tetangga).
- Dusun WTP ; Terdiri dari 3 RT (Rukun Tetangga).
- Dusun Pantai ; Terdiri dari 4 RT (Rukun Tetangga).
- Dusun Danau Biru ; Terdiri dari 5 RT (Rukun Tetangga).

Luas wilayah keseluruhan Desa Teluk Singkama sesuai  dengan Keputusan Bupati Kutai Timur Nomor : 140/K.789/2014 tanggal 10 Oktober 2014  "Tentang Batas Administrasi Antara Desa Sangatta Selatan Antara Desa Sangatta Dengan Desa Sangkima Antara Desa Singa Geweh Dengan Sangkima Antara Desa Dengan Sangkima Lama Kecamatan Sangatta Selatan Di Kabupaten Kutai Timur" adalah 2.130 ha dan sebagian besar adalah kawasan Taman Nasional Kutai  - (TNK). Letak Geografis Desa tergolong sebagai dataran Tinggi dengan topografi Desa berbukit - bukit dan Dataran. Desa ini berbatasan dengan Desa Kandolo Kec. Teluk Pandan disebelah Selatan, Desa Sangatta Selatan disebelah Utara, Desa Sangkima disebelah Timur dan sebagian besar  areal Taman Nasional Kutai (TNK) disebelah barat.

Jarak ke kantor Kecamatan untuk saat ini relatif jauh kurang lebih 27 km. Jarak Kantor Desa dengan Kantor Kabupaten Kutai Timur kurang lebih 47 km, sementara jarak ke Ibukota lainnya ( Bontang ) yang terdekat kurang lebih 53 km.

Dalam pelaksanaan tugas sehari - hari Kepala Desa dibantu oleh seorang Sekretaris, 3 Kepala Seksi (Kasi) yaitu 1 orang Kasi Pemerintahan, 1 orang Kasi Pembangunan, 1 orang Kasi Kesra, 2 Kepala Urusan (Kaur) yaitu 1 orang Kasubag Umum, 1 orang Kaur Keuangan dan 3 orang Staf dengan pendidikan rata-rata SLTA dan ditambah 5 Linmas. 

1. Kawasan Pemukiman dan Fasilitas Umum Lainnya
Kawasan permukiman terkonsentrasi di seluruh wilayah Dusun di Desa Teluk Singkama, namun  daerah yang memiliki penduduk terbanyak adalah Dusun Singkama dan Dusun Danau Biru, sedangkan fasilitas umum Desa terbesar di seluruh Dusun, namun daerah yang menjadi Konsentrasi pusat perkantoran berada di Dusun Singkama. Adapun fasilitas umum lainnya di Desa Teluk Singkama antara lain; 1. Bangunan Pustu (Puskesmas Pembantu), 1 Bangunan PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini), 3 Masjid, 2 Musholla, 2 Bangunan SD (Sekolah Dasar) dan Beberapa Jembatan Non Permanen dan Semi Permanen.

2. Kawasan Persawahan Masyarakat
Kawasan persawahan masyarakat paling dominan berada di Dusun Tanah Datar dan Dusun Singakama.

3. Kawasan Perkebunan Masyarakat
Kawasan perkebunan masyarakat tersebar hampir disemua Dusun sedangkan jenis tanaman yang dikembangkan antara lain Tanaman Kelapa, Kelapa Sawit, Pohon Karet, Aren dan Lada, namun ditahun 2017 ada peningkatan yang sangat pesat dalam sektor tanaman unggulan masyarakat yang telah terbukti dapat menigkatkan perekonomian masyarakat Desa Teluk Singkama.

4. Kawasan rawa-rawa, danau/kolam dan lahan basah
Terletak di Dusun Sangkima Raya, Dusun Tanah Datar, Dusun Singkama, Dusun Pantai, dan Dusun Pantai dengan komoditas tanaman padi sawah.

5. Kawasan Cadangan Untuk Pengembangan Fasilitas Umum, Pemukiman dan Perkebunan Masyarakat
Hingga saat ini proses Pembangunan Fasilitas Umum di Desa Teluk Singkama sering mengalami kendala dalam status lahan, dimana lahan yang dimiliki pemerintah Desa Teluk Singkama belum memiliki kejelasan/legalitas atas kepemilikan kawasan cadangan. Proses pembangunan Fasilitas Umum di Desa Teluk Singkama masih mengandalkan pengadaan lahan dengan status hibah oleh masyarakat Desa Teluk Singkama. 

6. Kawasan Konservasi dan Hutan Desa
Kawasan Desa Teluk Singkama sebagian merupakan kawasan Hutan Lindung yang saat ini masih di dalam pengawasan TNK (Taman Nasional Kutai) dan bekerja sama dengan Pemerintah Desa Teluk Singkama dalam merawat menjaga dan melindungi kawasan Hutan Lindung.


C. Lembaga - Lembaga Desa
Dalam sistem pemerintah Desa, secara struktural dari pimpinan Desa saling terkait satu sama lainnya sampai ke tingkat terbawah, yaitu Ketua RT. Struktur kepemimpinan Desa Teluk Singkama tidak dapat lepas dari struktur administratif pemerintahan pada level diatasnya. Hal ini dapat dilihat dalam bagan di bawah ini:


  
D. Kependudukan, Sosial Ekonomi Dan Pembangunan Infrastruktur Dalam Arti Luas

1. Penduduk
Pada tahun 2014 hingga 2015, penduduk Desa Teluk Singkama sebanyak 1,723 dengan jumlah KK sebanyak 607 KK, namun ditahun 2016 terjadi penurunan jumlah penduduk yang sangat signifikan, Jumlah penduduk Desa Teluk Singkama berdasarkan hasil registrasi atau administrasi kependudukan sampai dengan saat ini berjumlah 392 KK dengan jumlah penduduk sebanyak 1,257 jiwa terdiri dari laki-laki sebanyak 667 jiwa dan perempuan sebanyak 590 jiwa dengan rincian umur sebagaimana yang terlampir (Data Profil Desa) hingga saat ini.

Hal tersebut terjadi dikarenakan beberapa faktor, namun yang paling mempengaruhi berkurangnya tingkat jumlah penduduk di Desa Teluk Singkama adalah pindah bekerja diluar Desa Teluk Singkama, warga banyak memilih pindah karena faktor penghasilan diluar Desa Teluk Singkama lebih menjanjikan dalam hal penghasilan ketimbang di dalam Desa Teluk Singkama itu sendiri karena masih minimnya lapangan pekerjaan yang ada di Desa Teluk Singkama ada pula dikarenakan faktor kepemilikan data kependudukan ganda.

Tersedianya data, jumlah penduduk Desa Teluk Singkama secara teratur adalah salah satu  hal yang sangat penting termasuk kelahiran, kematian maupun perpindahan warga. Namun demikian melihat keberadaan status sosial masyarakat Desa Teluk Singkama ternyata dari sejumlah keluarga yang ada masih terdapat 351 keluarga yang tergolong keluarga prasejahtera dan sejahtera 89 KK, walaupun dari segi kuantitas jumlahnya cenderung menurun dibandingkan tahun sebelumnya. Jumlah surat miskin yang dikeluarkan Desa cenderung menurun dipandingkan dengan tahun sebelumnya, sedangkan penduduk yang tidak mempunyai pekerjaan penghasilan tetap atau menganggur sebanyak +- 120 orang. 

Untuk mengetahui dan dapat melaksanakan kegiatan pendataan yang ada di Desa Teluk Singkama maka pihak Desa selalu berkoordinasi dengan pemerintah kecamatan meminta untuk melaksanakan pelatihan-pelatihan di bidang pendataan kependudukan sehingga SDM aparatur Desa Teluk Singkama selalu lebih maju dan dapat melaksanakan pekerjaan secara berkualitas.

2. Perumahan
Dilihat dari kronologisnya Desa Teluk Singkama adalah merupakan salah satu Desa tertua di Kabupaten Kutai Timur, namun rumah penduduk sampai sekarang masih banyak yang belum diperbaiki karena disamping ekonomi keluarga masih belum mampu, tetapi juga kondisi masyarakat pada saat itu masih dipengaruhi oleh Taman Nasional Kutai dan sekarang mulai stabil. Jumlah bangunan perumahan penduduk saat ini secara keseluruhan sebanyak 321 unit. 

Walaupun pada tahun 2007 listrik PLN di Desa Teluk Singkama sudah masuk dan sudah sebagian penduduk yang menggunakan namun masih ada beberapa penduduk yang belum menikmati listrik PLN karena masih berada dikawasan TNK yang memerlukan perizinan dalam kawasan hutan lindung, sementara ini masyarakat yang belum menikmati Listrik PLN, masih memanfaatkan mesin genset dan tenaga surya (Colar Cell) bantuan dari pemerintah. Adapun kebiasaan memasak masyarakat Desa umumnya menggunakan Kayu Bakar dan Gas Elpiji.

Dalam hal penggunaan air bersih untuk keperluan minum, memasak dan mencuci pada umumnya menggunakan air sumur pompa, air sungai, air hujan, sumur galian, dan danau atau membeli air bersih untuk keperluan minum dan memasak, karena di Desa Teluk Singkama sendiri belum tersentuh jaringan air bersih PDAM.

3. Pembangunan Infrastruktur
Pemabangunan infrastruktur Desa Teluk Singkama berasal dari dana APBN yang selanjutnya disebut Dana Desa (DD) dan dana dari APBD yang selanjutnya disebut Alokasi Dana Desa (ADD) serta CSR dari beberapa Perusahaan BUMN maupun Swasta.

Saat ini Pemerintah Desa Teluk Singkama dengan Anggaran yang ada telah berusaha mengembangkan desa dengan memnbangun sarana dan prasarana yang dapat menunjang berkembangnya Desa Teluk Singkama yang pada awalnya merupakan Desa yang sangat minim dalm hal infrastruktur, untuk Pembangunan di Desa Teluk Singkama mengacu pada hasil dari Musyawarah Pembangunan Desa (Musrembangdes) yang tertuangkan dalam dokumen RPJM Desa.

Proses Pembangunan di Desa Teluk Singkama lebih dominan menggunakan sistem Swakelola yang dana pembangunannya bersumber dari Dana Desa (DD)  ataupun Alokasi Dana Desa (ADD). Pembangunan dengan Sistem Swakelola sangat berpengaruh khususnya pada pemanfaatan dan penggunaan anggaran dalam pembangunan di Desa Teluk Singkama karena pemanfaatan dan penggunaan anggaran tersebut lebih efektif dan efisien, pengaruh dari sistem swakelola itu sendiri juga berdampak pada pemberdayaan masyarakat khususnya masyarakat di Desa Teluk Singkama.

4. Lahan dan Penggunaannya
Desa Teluk Singkama memiliki lahan sawah kurang lebih 390 ha dan bukan sawah 1,740 ha. Dari luas sawah yang ada, sekitar 300 ha lahan sawah yang diusahkan berpengairan dan 90 ha tidak berpengairan (sawah tada hujan). Selian lahan sawah, juga terdapat lahan sebagai empang, tambak dan lainnya kurang lebih 50,7 ha, sedangkan lahan khusus untuk ladang, tegal, perkebunan rakyat seluas 1,120 ha yang ditanami bermacam-macam tanaman seperti Kelapa, Aren, Pohon Karet, Coklat, Kelapa Sawit dan buah-buahan serta sayuran.

Disamping itu juga lahan pemukiman warga menempati kurang lebih 35 ha sementara lahan, bangunan lainnya seperti perkantoran, serta tempat-tempat pendidikan dan ibadah serta kuburan kurang lebih 10 ha.

5. Pertanian 
Potensi pertanian yang ada di Desa Teluk Singkama cukup besar, selama 1 tahun terakhir produksi komoditi pertanian mengalami penuruan hasil panen dikarenakan adanya gangguan hama pada tanaman tersebut. Untuk komoditi tanaman pangan khususnya tanaman padi dan palawija luas areal tanaman ada sekitar 390 ha dengan produksi padi kurang lebih 500 ton dan setahun dapat 2 kali panen, Ketela pohon (Ubi) dan Ketela rambat sebanyak 58 ton dan jagung  6 ton sedangkan jumlah petani tanaman pangan sebanyak 214 keluarga. 

Untuk komoditi sayur-sayuran, jumlah luas tanam sekitar 100 ha dengan komoditi yang dihasilkan antara lain kacang panjang, bayam, kangkung, terong, tomat, buncis, kacang tanah, lombok serta bawang merah. Rata-rata produksinya 10 ton persekali panen. Sedangkan buah-buah yang paling dominan adalah komoditi antara lain pisang, nanas, kelapa, nangka, mangga, pepaya, cempedak dan rambutan.

Selain tanaman pertanian di Desa Teluk Singkama juga terdapat perkebunan dan peternakan dalam satu tahun terkahir ada sekitar 120 KK yang berusaha di sektor ini. Tanaman cokelat, kopi, sukun, kemiri dan lada merupakan komoditi perkebunan yang cukup luas namun dari semua komoditi tersebut belum ada yang produksi secara optimal. Komoditi peternakan juga banyak diminati oleh masyarakat adalah peternakan sapi sekitar 107 ekor, kambing sekitar 22 ekor dan unggas sekitar 3,570 ekor, yang saat ini diusahakan hampir oleh seluruh warga Desa.

Komoditi perikanan dan kehutanan juga telah banyak diminati oleh petani di Desa Teluk Singkama, penangkapan ikan di perairan umum ada 40 KK yang melakukannya dan perikanan darat serta budidaya dengan tambak sekitar 5 KK.

Untuk potensi kehutanan secara legal belum ada keluarga yang tercatat berusaha di sekitar ini mungkin disinyalir ada penebangan liar yang terjadi disepanjang areal TNK sehingga masyarakat takut berusaha di bidang ini.

Alat-alat pertanian (Saprodi) yang dimiliki oleh masyarakat Desa Teluk Singkama antara lain 18 unit handtraktor, 120 unit spyer, 9 unit alat perontok padi, dan 5 unit penggilingan padi. Sedangkan kapal/perahu tangkap masyarakat memiliki 13 unit dan ada 14 unit motor tempel serta sekitar 8 unit  perahu yang tidak bermotor.

6. Ekonomi Desa
Sebagian besar masyarakat Desa Teluk Singkama masih tergolong kedalam masyarakat Ekonomi Lemah, karena sebagian besar mata pencaharian masyarakat Desa Teluk Singkama adalah petani dan nelayan. Upaya pemerintah Desa Teluk Singkama dalam meningkatkan taraf perekonomian masyarakat saat ini adalah menciptakan lapangan pekerjaan dan mengupayakan adanya Fasilitas Perekonomian khususnya Pasar Desa.

7. Perhubungan dan Komunikasi
Sarana dan prasarana perhubungan dan komunikasi merupakan kebutuhan mendasar di setiap wilayah dengan adanya sarana transportasi yang memadai memudahkan masyarakat untuk melakukan aktifitas ekonominya. Jalan Desa disebagian besar wilayah Desa Teluk Singkama adalah melalui darat dengan jenis permukaan jalan yang diperkeras dengan batu merah sepanjang 3,4 km serta semenisasi jalan kurang lebih 4,5 km.

Sarana komunikasi telah masuk ke Desa Teluk Singkama terbukti dengan sebagian besar warga telah memiliki handphone/telepon seluler sehingga masyarakat tidak terdapat kesulitan untuk komunikasi baik jarak dekat maupun jarak jauh. Walau demikian saat ini belum ada pelayanan pos di Desa sehingga jika warga hendak mengirim sesuatu harus ke kecamatan sebelah (Kecamatan Sangatta Utara).

Hampir disetiap rumah penduduk telah mempunyai pesawat televisi dengan saluran melalui Parabola sendiri-sendiri (Matrix,dll), demikian juga kendaraan pribadi, hampir semua KK telah memiliki kendaraan bermotor roda 2 dan sebagian yang memiliki kendaraan roda 4.

Secara umum informasi baik berita lokal, nasional melalui berbagai media elektronik seperti TV dan radio bagi warga Desa Teluk Singkama dapat memperoleh secara mudah.

8. Pendidikan 
Tingkat pendidikan masyarakat di Desa Teluk Singkama terbukti  dengan adanya beberapa warga yang buta huruf dan tidak lulus sekolah dasar (Putus Sekolah). Hal tersebut dikarenakan perekonomian masyarakat serta masih rendahnya kesadaran akan pentingnya pendidikan.

Fasilitas pendidikan di Desa Teluk Singkama adanya hanya 1 PAUD, 1 TK dan 2 SD (Sekolah Dasar), sedangkan untuk SLTP dan SLTA tidak ada.

9. Kesehatan dan Gizi
Sarana kesehatan sudah cukup tersedia di lingkungan Desa Teluk Singkama terdapat 1 buah Puskesmas  Pembantu yang selalu siap melayani masyarakat. Pelayanan kesehatan masyarakat juga melalui 1 Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) yang berfungsi melayani penimbangan balita, pemberian imunisasi dan menyampaikan program-program kesehatan ibu dan anak. Secara berkala juga puskesmas melakukan penyuluhan - penyuluhan kesehatan kepada warga Desa.

Keberadaan tenaga pelayanan kesehatan masih kurang memadai dibandingkan dengan rasio jumlah penduduk. Tenaga medis yang ada hanya terdiri dari 1 orang dokter dan dibantu oleh beberapa perawat.

Secara keseluruhan keadaan kesehatan masyarakat dalam satu tahun terkahir cenderung lebih baik dan kesejahteraan meningkat seiring era otonomi daerah yang menambah ke Desa dan mampu mencegah kasus busung lapar atau kurang gizi, dan penderita penyakit menurun.

Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga oleh para ibu-ibu PKK dengan Posyandu nya sebanyak 1 buah cukup membantu program Desa dalam upaya mengatasi kesehatan dan gizi Balita di Desa  Teluk Singkama dan kami tentunya mengharapkan bantuan dari puskesmas kecamatan dalam penyuluhan kebersihan dan gizi balita.

10. Sosial Budaya dan Keagamaan
Agama merupakan salah satu aspek sosial budaya masyarakat dan sarana yang diperlukan antara lain keberadaan tempat ibadah. Saat ini sarana ibadah berupa masjid sebanyak 3 bangunan serta terdapat  2 bangunan Musholla.

Jumlah agama yang ada di Desa Teluk Singkama ada yaitu Agama Islam yang mayoritas penduduknya sebanyak 1,253 jiwa dan Agama Kristen sebanyak 4 jiwa. Di Desa Teluk Singkama di huni lebih dari satu jenis suku/etnis, diantaranya Suku Bugis 1,136 Jiwa, Jawa 92 Jiwa, Banjar 5 Jiwa, Dayak 4 Jiwa, Kutai 18 Jiwa, dan lainnya 72 Jiwa, dengan banyaknya suku ini juga terbentuk lembaga adat disamping itu juga terjadi asimilasi (Perkawinan antar suku). Sejak terbentuknya Desa terjalin hubungan yang baik antar suku dan agama yang ada sehingga kehidupan masyarakat di Desa Teluk Singkama aman, damai dan sistem kehidupan gotong royong masih ada walau makin lama semakin berkurang dengan pemerintah Desa selalu menjaga dengan adanya program Jum'at Bersih.

Kegiatan sosial lain yang ada di masyarakat antara lain  ada PKK dan Majlis Ta'lim, Karang Taruna, dan Arisan Rukun Kematian. Adapun kelompok-kelompok masyarakat di Desa Teluk Singkama masih menjunjung tinggi kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat dahulu seperti bergotong royong melaksanakan kebersihan kampung, menanam pohon bersama-sama maupun menghadiri kegiatan keagamaan disuatu kelompok tersebut. Sehingga kerukunan antar Agama, Suku, dan antar golongan masih terbina baik dan saling mendukung untuk kemakmuran Desa Teluk Singkama.











 








spacer

Tidak ada komentar:

Posting Komentar